Hamil

1421 Words

Via tak membiarkan dirinya terlalu lama berkubang kesedihan. Setelah menghabiskan masa cuti, dia masuk kembali dan disambut dengan ucapan selamat oleh rekan sesama guru. Via hanya tersenyum tipis dan tak bicara banyak, dia lebih memilih berkutat dengan laptop untuk menyelesaikan nilai siswanya dari pada berkumpul di kantor dan ditanya ini itu. Via mengalihkan pandangannya saat Maryam masuk mengucapkan salam dan tersenyum manis. Wanita itu duduk di samping Via mengamati wajah sahabatnya itu sekilas. "Kau terlihat lesu, dan sedikit kurus." "Benarkah?" Via menoleh melempar senyum tipis. Tentu saja, seminggu ini dia tidak tidur dengan baik. Malam yang kelam itu terus terbayang saat di memejamkan mata, dan membuat dia menyesali diri. "Kau sakit?" tanya Maryam penuh selidik. "Tidak, hanya s

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD