Tak Sadar, Mencair

1346 Words

"Mas, aku hamil." Suara di seberang telpon itu terdengar menahan tangisnya. Raihan terlonjak dari kursi dengan emosi yang berlebihan, ini yang ditunggunya , tuhan ternyata memang luar biasa. "Alhamdulilah, Via. Kau baik-baik saja? Anak kita baik-baik saja kan? Ya Tuhan. Aku sangat bahagia mendengar itu semua, aku bahagia mendengar suaramu, aku merindukanmu Via. Halo...Via? Kau masih di sana?" Raihan mengerutkan kening saat tak ada lagi suara Via padahal telpon masih tersambung. Raihan tak menunggu lama, dia mematikan komputernya dan menyambar kunci mobil di atas ranjang. Perasaanya saat ini tidak enak, dari pagi keinginan untuk menghubungi istrinya itu tak tertahankan. Dan puncaknya malam ini akhirnya dia mengalah dengan dirinya. Ini kabar yang sangat dahsyat baginya. Raihan mengemudika

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD