Syifa membuang napas kasar ketika dirinya sudah sampai di ruang kerjanya. Sejak dari tadi ia sibuk mendampingi Hali dengan beberapa klien dan juga rapat yang penting. Sskarang Syifa memiliki jam makan siang yang tenang. Waktu yang bagus untuk menaikan mood dengan memeluk sebentar putra kesayangannya, Rey. Tadi pagi dia tak sempat membuat sarapan jadi makan di kantin adalah pilihan satu-satunya. Syifa lantas tersenyum bahagia sebab dirinya sudah memikirkan betapa bahagianya ketika melihat bocah berusia empat tahun tersebut. Saat dia melangkah keluar, Hali pun menampakan diri di pintu. Syifa cuma melihat sebentar pada pria itu lalu kembali berjalan namun anehnya Hali mengikuti dari belakang. Lantas dia menatap ke arah bosnya dengan mengerutkan dahi sedang pria berambut cepak tersebut bin