SL-58

1574 Words

Menarik napas, sita juga berdehem untuk tenang menghadapi putranya yang masih polos dengan pertanyaan barusan. "Hm, Pacaran? kamu tahu darimana? siapa yang mengajari azmi kata pacaran? Kamu tahu artinya, sayang?"  dia tak percaya mendengar ucapan putranya. Sementara Arsya hanya tertawa melihat ekspresi polos azmi.  tidak membantu sama sekali! Sita mendelik, memperingati Arsya untuk berhenti tertawa.  "Teman sekelasku kan banyak yang pacaran, mah!" jantung sita rasanya mau copot "Lidia nembak azmi, dia minta pacaran sama azmi, katanya dia suka azmi. Tapi azmi nggak mau pacaran sama Lidia, azmi nggak suka. Dia cerewet banget!" Astaga, adakah yang bisa jelaskan pada sita bagaimana isi pemikiran anak sekolah dasar dulu dan sekarang, kenapa bisa berbeda jauh seperti ini? Arsya tertawa, tang

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD