Bab 20

2674 Words

Pertanyaan Kafa yang masih menggantung membuat jantungku jumpalitan tak karuan. Kepalang salah tingkah aku hampir menghabiskan separuh minumanku. Aku berpura-pura untuk tertawa lebar. “Serius amat sih, ya tinggal bilang aja. Kalau aku lagi nganggur juga oke-oke aja kok!” kataku berusaha agar tidak terdengar sangat antusias. Helloo... Kalau Kafa yang mengajak hangout, acara keluargapun akan kutinggalkan! Kapan lagi dia yang berinisiatif seperti ini kan? Malam tadi aku mimpi apa ya, kenapa hari ini aku bisa sebegitu bahagianya? Aku curiga jangan-jangan sebentar lagi aku akan menangis. Biasanya aku memiliki siklus itu—karena terlalu bahagia lalu akan menangis sebelum tidur. “Memang, nggak ada teman yang bisa kamu ajak hangout? Pasti sebenarnya ada, tapi kamu aja yang ribet, kan?” tanyaku me

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD