Bab 25

1141 Words

Suasana pagi di rumah Neriti dan Mario begitu lengang. Sang istri tampak tergolek lemah, sedangkan suaminya sedang siap-siap berangkat kerja. Merapikan baju seragamnya, memasang dasi, dan mengenakan topi pilotnya. Tak ada kata-kata manis. Tak ada tegur sapa. Padahal, Neriti sedang demam dan lemas. "Mar, bisa tolong ambilin aku air di nakas?" Dengan sangat terpaksa, Neriti bicara pelan. Wanita itu sudah tak ada tenaga untuk sekadar mengambil air putih di nakas. Air putih itu memang diletakkan agak ke tengah nakas. Nerita jaga-jaga saja agar tak tersenggol dan jatuh. Akan tetapi akibatnya sekarang ia tak mampu mengambilnya sendiri. Mario melangkah dalam diam, mendekati nakas. Meraih gelas berkaki jenjang berisi air mineral yang sudah disiapkan Neriti malam tadi. Ia membuka tutupn

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD