>>POV RAMA "Lepaskan Aku, Rama!" perintah Anna, saat aku melepaskan rindu dengan menciumi bibirnya. "Tidak akan, Anna. Aku masih sangat mencintaimu," bisikku menggebu-gebu. "Apa kau pikir aku percaya?! Tidak, Rama!! Kau salah. Aku tidak percaya padamu." "Kau harus percaya padaku, Anna." "Tidak akan!!" bentak Anna, membuatku semakin kesal dan semakin gemas melumat bibirnya. "Ah ... R-rama ...." "Aku berjanji akan membuatmu pulang, Anna." "Coba saja kalau kau bisa, Rama," tantang Anna, menjauhkan tubuhnya dari tubuhku. Tatapan tajam Amel kepada Anna, aku balas dengan gertakan rahang. Setelah memastikan Anna pulang bersama Nisa dan Rendra, Aku menyetir mobilku seperti orang kesetanan, Aku berusaha mengejar mobil warna hitam yang sedang melaju sangat kencang di depan mobilku.