33

2304 Words

"Apa, Del? Kamu putus?" pekik Cahyani dengan mata melotot membuatku yang udah jadi kacang kisut makin cemberut. "Volume suaramu nggak bisa kalau dikecilin dikit, Cah?" sergahku, BT. Cahyani nyengir. "Maaf, Del," katanya ngerasa bersalah. "Habisnya, kaget banget kalian bisa the end." Aku menyipitkan mata. "Emang kenapa kalau kami gitu? Yang nikah aja bisa cerai tuh," dalihku. Cahyani tergelak. "Ya, itu kan orang lain, bukan kamu, Del," sanggah Cahyani. "Melihat perjuangan Yuby selama ini buat mendapatkan hatimu, nggak mungkin aja gitu kalian bisa putus segampang itu." Aku menghela napas. "Bisa," sahutku lirih. "Buktinya aku yang nembak, dia yang mutusin." "Hah? Bah..Hahaha." Cahyani ngakak, bahkan sampai nangis saking kerasnya tertawa. Aku diam saja, biarin dah dia ketawa. Malas

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD