36

2069 Words

"Jatuh cinta padamu adalah takdir dan bertahan mencintaimu adalah pilihanku." - Laksa Lesmana Agung Mahendra -   Sebulan kemudian. "Oi, Del!" Cahyani menyikut lenganku. Lagi, sampai lenganku sakit semua. "Apa sih Cah?" tanyaku tanpa menoleh ke arahnya. "Kita ngapain sih?" tanyanya yang meski sudah aku jelasin, tetap aja dia tanyain. Kayaknya sih pacaran sama Gandhi ngebuat Cahyani makin nggak peka. Ketularan beku sampai otak. "Duh, kan aku udah bilang tadi. Kok nanya mulu sih Cah?" tanyaku sebal. "Iya, emang kamu udah bilang, tapi nggak kayak gini juga, Del," protes Cahyani. "Ya ampun, Cah, jangan gitulah. Aku lagi dalam misi nih," sahutku. Aku terpaksa melepas teropongku lalu menoleh ke arah Cahyani yang udah melipat tangan depan d**a dengan pipi yang sengaja dikembungin. Padah

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD