HYP3R S3x,EPs 03 ( Cheon ji-yn X Kim Taehyung)

1488 Words
Pria muda itu hanya tersenyum lalu bangkit dan pergi meninggalkan kakeknya. Namun belum beberapa saat dia melangkah, kakek itu tentu saja menahannya agar tidak cepat cepat pergi. "Kenapa buru buru sekali?" Ucap kakek itu membuat Taehyung kembali duduk. "Bukankah kau bilang jika Kim seokjin akan datang beberapa saat lagi, tentunya aku harus pergi, karena aku muak melihat wajahnya." Ucap ketus dari pria bernama lengkap Kim Taehyung itu. "Jangan begitu, dia juga samchon mu. Lagipula untuk apa kalian bertengkar seperti ini?" Ucap kakek membuat Taehyung terdiam. " Dia hapus game online milikku." Ucap Taehyung dengan malas seketika membuat kakeknya terkekeh lagi. "Aku kira masalah wanita, ternyata hanyalah masalah game? Astaga Tae. Itu hanyalah game, lagipula kau bisa mendownload game itu kembali." Ucap kakeknya tidak berhenti terkekeh. "Kakek lebih membela dia daripada aku? Bukan masalah game nya kakek. Tapi disana aku sudah tingkat grand master. Sangat sulit untuk mendapatkan level itu. Dan cucu kesayangan mu Kim seokjin bangke seenaknya menghapus game yang sudah sulit untuk aku dapatkan." Ucap Taehyung membuat kakeknya semakin tertawa. "Ini baru masalah game, bagaimana jika masalah wanita? Apa yang akan kau lakukan." Ucap kakek itu membuat Taehyung tertegun dan mengerutkan keningnya. "Mana ada aku rebutan wanita dengan dia, selera dia pasti rendahan." Ucap Taehyung sambil bangkit dan pergi meninggalkan kakeknya. Pada saat Taehyung berjalan pergi, tiba tiba dia berpapasan dengan seokjin yang akan bertemu kakeknya. " Kim tae~, kau mau kemana?" Tanya seokjin. Namun karena Taehyung sedang marah kepadanya, jadi tidak ada respon baik ataupun buruk untuk seokjin, Taehyung malah pergi dengan tatapan yang sedang memendam rasa kesalnya. "Aiss maknae itu. Bagaimana bisa hanya karena game dia marah hingga satu Minggu?." Batin seokjin lalu berjalan dan duduk didepan kakeknya. "Kenapa tertawa ketika melihatku?" Tanya seokjin. "Andwe, kakek hanya tertawa bagaimana bisa kau membuat dia hingga kesal seperti itu padamu." Tanya sang kakek. "Bagaimana tidak aku hapus kek, dia terlalu banyak bermain game hingga lupa pada kegiatannya yang lain. Padahal sekolah juga sangat penting." Ucap seokjin sambil menghela nafas beratnya. "Hahaha oke hentikan membahas sepupumu itu, kita bahas yang lain saja. Setelah kau lulus, mau tidak mau kau harus memegang cabang perusahaan kita di luar negeri sambil berkuliah disana." Ucap kakeknya sekarang serius dan mulai membahas tentang pendidikan seokjin yang hampir selesai itu. "Ayolah kakek, kita sudah membahas ini berkali kali, dan aku sudah setuju, jadi apalagi yang harus dibicarakan?,." Ucap seokjin kembali membuat sang kakek terkekeh. "Mungkin aku ini memang sudah tua, jadi lupa." Ucap kakeknya membuat seokjin menghela nafas dengan berat. "Jadi kau menyuruhku datang hanya untuk bilang ini lagi?" Ucap seokjin. "Nee!" Ucap sang kakek membuat seokjin bangkit dengan kasar. "Sangat menyesal aku datang kemari!" Gumam seokjin kemudian pergi meninggalkan kakek mereka. *** Keesokan harinya. Terlihat kau sedang berada diruang makan, dan tak lama kemudian ibumu datang dan menyambutmu. Tidak hanya itu, dia juga sempat membuatkan mu sarapan pagi sebelum ke kampus. "Makan yang banyak ya sayang." Ucap ibumu sambil mengelus rambutmu dengan lembut. "Gomawo eoma." Ucapmu singkat sambil menyendokan satu makanan kesukaanmu. Disaat kau sedang makan, ibumu hanya menatap wajahmu dengan lekat sambil tersenyum. Dan itu tentu saja membuatmu merasa tidak nyaman. "Apakah ada sesuatu dari wajahku eoma?" Ucapmu menoleh dan menatap ibumu. "Andwe, eoma hanya kagum melihat kecantikanmu. Ternyata anak eoma sudah dewasa sekarang." Ucap ibumu sambil tersenyum. "Padahal kita satu rumah, tidak kah kau memperhatikanku sekali saja? Ahh tidak. Pantas saja kau aneh melihat wajahku, apa jangan jangan kau juga lupa aku adalah putrimu?ck konyol.." Ucapmu dalam hati sambil makan kembali. Disaat kau sedang makan, tiba tiba ayahmu turun dari kamarnya dengan pakaian yang sudah rapi. "Nanti malam aku tidak pulang ya,!" Ucap ayahmu membuat ibumu mengepalkan tangan dan langsung menghampirinya. "Apa? Kau tidak akan pulang lagi? Apakah kau akan menemaninya semalaman?? Kau jadi lupa tanggung jawabmu?" Tegas ibumu membuat ayahmu sedikit kesal. "Apa yang kau katakan? Jelas aku harus menemaninya, dia sedang sakit." Sarkas ayahmu. Setelah itu terjadilah pertengkaran kembali diantara mereka berdua. Dan kau? Ya kau kembali menjadi korban perasaan atas ketidakharmonisan kedua orang tuamu. "Ckk, lagi dan lagi. Tidak bisakah mereka membiarkan mu makan dengan tenang?" Batinmu sambil menaruh sendok secara kasar dimeja. Prank ... Hal tersebut tentu saja membuat kedua orang tuamu terkejut dan langsung menoleh kearahmu. "Aku sudah kenyang! Aku akan ke sekolah." Sarkasmu lalu mengambil tas dan pergi meninggalkan rumah dengan hati yang menyimpan banyak kekesalan. "Tidak seharusnya kita terus menerus bertengkar didepan anak kita." Ucap ibumu. "Jelas kau yang salah, kau yang memulainya lebih dulu." Tegas ayahmu. Dan setelah kau pergi, pertengkaran itupun semakin memanas, ya tentu saja itu sudah kebiasaan mereka. *** Saat diperjalanan, kau hanya bisa menangis sambil menatap kearah jalanan yang kau lalui dengan mobil mewahmu. Dan tanpa disengaja ternyata supir pribadimu melihat kau seperti itu. "Abaikan saja nona, mungkin mereka ..." Ucapnya tidak tuntas. "Mungkin mereka memang ingin menyiksa batinku lebih dari ini, ahjussi, taukah kau? Setiap malam aku selalu berdoa akan kedua orang tuaku bercerai." Sarkasmu sambil menyeka air matamu. "Jika dalam rumah tangga bisa diselesaikan secara baik baik, kenapa harus ada sebuah perceraian? Mereka mempertahankan keluarga, dan itu kemungkinan Mereka masih saling mencintai." Ucap supirmu. "Cinta? Ckkk cinta tidak ada yang seperti itu." Sarkasmu sambil tertawa perih. Disaat kau sedang menangis dan berbincang dengan supirmu. Tiba tiba ponselmu berdering, dan itu adalah panggilan dari kekasihmu. Yaitu Kim seokjin. ~drdd~ Call on : Yn : yeoboseo.. Seokjin : sayang, hari ini aku tidak masuk sekolah. Yn : wae? Seokjin : aku sakit. Sedari kemarin tubuhmu sangat tidak nyaman. Jadi jangan rindu ya. Yn: hais siapa yang akan rindu? Baiklah, nanti setelah pulang sekolah aku akan menemuimu di apartemen. Seokjin : yaakkk, gomawo sayang. A-aku ... Call off. Karena kau mematikan panggilan secara tiba tiba. "Ahh kebiasaan nih, pasti dimatikan." Gumam seokjin sambil menatap ponselnya. Itu semua sering kau lakukan, kau tidak ingin berbincang dengan siapapun ketika kau merasa tidak nyaman dihatimu. *** Kau pun akhirnya sampai dan turun dari mobilmu, supirmu langsung meninggalkanmu ketika dia sudah memastikan bahwa kau sudah masuk kegedung universitas. " Hai yn !" Ucap Jimin sambil berjalan kearahmu. "Hmm." ucapmu dengan ketus membuat Jimin heran. "Kenapa sih pagi pagi wajahnya ditekuk gitu?" Tanya Jimin. "Sudahlah, menjauh sana. Aku malas berdebat denganmu!" Ucapmu sambil mendorong lembut Jimin. "Hais, kebiasaan. Ini pasti karena masalah rumahnya lagi? Gini amat ya punya teman wanita." Gumam Jimin sambil menggelengkan kepalanya dan menatap punggungmu. *** Hari itu, kau pun akhirnya berjalan kearah kelasmu, namun sewaktu kau sedang berjalan. Tiba tiba kau mendengar sesuatu yang sudah tidak aneh kau dengar dari arah ruang laboratorium. "Umphhhhh .. oppa, pelan pelan. ini masih pagi, bagaimana jika ada yang lihat?" Desah Kim hyerin sambil berdiri membelakangi kekasihnya Kim namjoon. "Ahhh diamlah jangan berisik, nanti ada yang dengar! Ummphhh." Ucap namjoon disela sela hentakannya untuk hyerin. "Ahhhh,, aku tidak tahan lagi oppa, ini geli," racau hyerin sambil sedikit menungging dan tangannya menahan di tembok. "Ahhh oppa aku ing-in keluar!!!!" Desah hyerin terbata ketika dia mulai merasa geli dan .. ? Mereka pun akhirnya mencapai puncak kenikmatan bersamaan. "Umphhh sekali lagi." Ucap namjoon hendak memasukan kembali miliknya. Namun kau tiba tiba datang dan sedikit terkejut dengan situasi tersebut. "Tidak ada waktu lain kah?? Kenapa harus dijam sekarang?" Ucapmu seketika membuat mereka berdua terkejut. " Y-yeen?" Ucap hyerin dan namjoon ketika melihat mu. Namjoon pun akhirnya segera berbalik dan mulai menutupi kejantanan nyam sementara hyerin bergegas menurunkan kembali rok yang dia kenakan. "Jangan bilang jika kau mengintip kami sedari tadi yn?" Ucap namjoon membuatmu terkekeh. "Lihat sih tidak, tapi aku dengar!" Ucapmu kemudian pergi meninggalkan mereka berdua. "Kamu sih, kan tadi aku sudah bilang, jangan pagi pagi." Ucap hyerin pada Namjoon. "Kan kau yang menggodaku lebih dulu chagia." Ucap namjoon. Hyerin pun akhirnya menyusulmu dengan hati yang sedikit kesal. Tentu kesal sekaligus malu terhadapmu, padahal kau memang tidak melihat apa apa selain mendengar suara desahan mereka. *** Kaupun akhirnya duduk didepartemen mu dan menunggu wali kelasmu mu datang. Tak lama kemudian, wali kelas itu datang dengan seorang pria tampan dibelakangnya. "Whoaaa lihat tampan sekali dia." Ucap para wanita yang sedang duduk dibelakangmu. "Perkenalkan dia adalah Kim Taehyung siswa baru di kelas kita." Ucap guru tidak membuatmu merespon apa apa. " Tae, kau bisa milih tempat dudukmu." Ucap dosen membuat Taehyung mengangguk dan segera melangkah kearah tempat duduk. "Disini dong!!" Ucap para wanita yang berharap Taehyung duduk disamping mereka. " Rindu oppa?, sekarang dia lagi ngapain ya? Jangan jangan dia lagi h*rny lagi? Tidak! Bertahanlah oppa, setelah ini yeen datang untuk menyelamatkanmu." batinmu ketika kau memikirkan kondisi seokjin yang sedang sakit. Tidak hanya itu fikiran kotormu tentang bercinta kembali terlintas. Sampai sampai kau tidak menyadari jika ternyata Taehyung duduk tepat disampingmu. " Yn .. tukeran duduk yukk!!" Bisik hyerin sambil menyenggol sikutmu. Karena senggolan dari cheon, akhirnya lamunanmu buyar, sehingga tanpa sengaja kau menyenggol dan menjatuhkan buku milik Taehyung. DUGH .. Taehyung pun hendak mengambilnya, namun dengan cepat kau yang mengambil buku tersebut. Kalian sama sama cepat, dan pada akhirnya tangan kalian pun saling bersentuhan. "Mianhae!" Ucapmu sesaat sebelum Taehyung tidak sengaja menyentuh tangan mungilmu. DEUG .. Seketika kau dan Taehyung mengangkat kepala dan saling menatap satu sama lainnya. To be continued .
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD