Tidak ada percakapan di pagi hari saat mereka berdua sarapan. Hanya ada dentingan sendok yang beradu dengan piring. Keduanya tidak ada yang memulai percakapan hanya saling melirik satu sama lain. Barbara tidak peduli pada Aarav yang mencuri-curi pandang. Barbara yakin Aarav sedang memikirkan percakapan mereka kemarin di kamar mandi. Yah, semoga. "Beberapa hari ini aku ada urusan ke luar kota. Jika kau ingin per—" "Aku ikut." potong Barbara. "Ara tolong kali ini saja kau tidak perlu ikut." "Kenapa?" "Untuk kali ini saja, bisakah aku pergi sendiri?" Barbara menyimpan sendok nya lalu menatap Aarav dengan datar, "Oke tidak ada masalah." "Lucky akan tinggal disini, dia yang akan menggantikan ku untuk menjagamu." "Tidak perlu, terima kasih atas tawaran nya. Jangan sembarangan menitipka