Waktu pulang sudah tiba. Rendra tersenyum, sambil membereskan meja kerjanya. Sudah tidak sabar ingin cepat-cepat pulang, dan bertemu dengan Mawar. "Hai?" Rendra buru-buru kembali menutup pintu, tetapi ditahan duluan oleh laki-laki itu. Sempat terjadi adu tenaga di sana, di mana Rendra mencoba untuk menutup pintu, tetapi ditahan oleh lelaki tersebut. Akhirnya Rendra melepaskan pintu, tidak menahannya lagi. Hingga laki-laki itu hampir saja terjungkal, karena dia kira jika Rendra masih menahan pintunya. "Sialan!" umpat laki-laki itu. "Ngapain?" tanya Rendra kesal. Bisa-bisanya Max datang di waktu yang tidak tepat. "Gue cuma mau nyapa Lo aja. Kenapa? Ga boleh?" "Iya, ga boleh!" Max mendesis kesal, lalu dia berjalan menuju sofa dan duduk di sana. Rendra hanya memutar bola matany

