Perasaan tak karuan

1710 Words

Pada gemerlap malam dan sinar terang rembulan, Ivan membawa Sinta ke suatu tempat yang biasa dirinya singgahi saat sedang penat. Bukan tempat yang mewah, tetapi mampu memanjakan mata bahkan mampu menenangkan hati. Sinta terlihat senang saat turun dari mobil, ia melangkah penuh ekspresi kegirangan. " Mas? Ini indah banget " Katanyaa melangkah lebih maju. Ivan menatapnya dengan senyum dari belakang. Ivan membawa Sinta ke Danau, tempat biasa ia singgah saat sedang merasa gundah dan penat. Pantulan cahaya rembulan memantul sempurna di dasar Air danau, lampu pendar dan gedung-gedung tinggi menjadi hiasan malam ini. " Benar-benar indah mas, aku suka sinar bulan " Tutur Sinta, duduk di atas rumput kecil dengan alas kertas. Matanya menatap ke atas mengagumi keindahan sang pencipta. " Aku tau

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD