31

1220 Words

Mendengar Sinta yang tertawa begitu keras, Sinta penasaran. Dia pun mengetuk pintu kamar Puri. “Puri.” Puri kaget bukan kepalang, dia pun segera memutus sambungan telpon setelah berbicara baik-baik dengan Ical. Puri segera membuka pintu saat telpon sudah diakhiri. “Iya, Ma. Ada apa?” tanya Puri dengan jantung yang begitu kencang. “Telpon siapa kamu? Kok, kelihatannya seru banget?” cecar Sinta penasaran. “Oh, tadi. Temen, Ma. Biasa, dia habis ada kejadian lucu, makanya telpon aku,” karang Puri dan dia pun segera mengalihkan pembicaraan. “Mama sendiri kenapa ke kamarku?” Sinta langsung masuk dan duduk di tempat tidur Puri. “Nggak papa. Mama cuma mau lihat cincin kamu. Boleh nggak Mama lihat?” “Cincin ini?” Puri keheranan tapi dia tetap mencopot cincin itu dan memberikannya pada Sint

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD