Adit dan ambisinya

1724 Words

Dengan Zahrul jauh lebih masuk akal, dari pada kembai menjalin dengan pengkhianat. Divo Ganteng Divo menarik mundur salah satu kursi, tanpa diminta Shella langsung mendudukinya. Divo kini menatap Shella tanpa berkedip, tatapannya jatuh pada raut wajah Shella yang terlihat lebih berseri. Hanya sedikit, namun jelas di mata Divo. Membuat laki-laki itu penasaran,  apalagi saat mereka datang ke kafe, Shella sedang dalam keadaan marah akibat terlalu lama menunggu dirinya rapat. "Kalo punya sesuatu bagus itu, gue dikasih tau. Bukan disimpan sendiri." Sindirian Divo pada Shella. Divo melepas jas kantor dan menaruhnya di kursi Shella melirik sekilas, memang tidak ada yang menarik baginya. Hanya sedikit heran saja  dengan perilaku Zahrul mendadak aneh akhir-akhir ini. "Gak ada yang menarik. Cu

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD