Kebimbangan Arcene

1338 Words

Satu jam berlalu, Arcene duduk di tepi ranjang, memandangi kedua bayinya yang bermain dengan mainannya di kamarnya setelah mandi. Udara di dalam kamar terasa hangat dan nyaman, meskipun jendela sedikit terbuka, membiarkan cahaya matahari dan angin pagi sejuk masuk pelan-pelan. Arcene mencoba fokus pada anak-anaknya, mencoba melupakan kenangan-kenangan tentang Light yang masih menghantui benaknya. Namun, bayang-bayang pria itu tetap ada, seperti bayangan gelap yang tak bisa dihapuskan. Dia merasa lega karena berhasil menjaga rahasia mereka dari Light—setidaknya untuk saat ini. Tapi di sisi lain, dia juga merasa penasaran. Apakah Light sudah meninggalkan penginapan ini? Apakah dia masih ada di sana? Tepat saat Arcene tenggelam dalam pikirannya, pintu kamar terbuka pelan-pelan. M

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD