Bantuan Dari Kei dan Landon

1135 Words

Kei menghela napas dalam-dalam sambil bersandar pada dinding putih ruang tunggu rumah sakit. Matanya melirik suaminya, Landon, yang sejak tadi terus memandang kekhawatirannya. “Dia akan baik-baik saja,” ujar Landon mencoba menenangkan, meskipun dia sendiri merasa tidak yakin. Kei mengangguk kecil, tapi tatapannya tetap terpaku pada pintu ruangan itu. “Aku tahu, tapi aku tidak bisa berhenti memikirkan dia. Bagaimana bisa seorang wanita hamil, tidak punya siapa-siapa yang mendampinginya di saat-saat seperti ini?” Landon mendesah. “Banyak kemungkinan dan kita tak bisa menerka-nerka karena tak mengenalnya.” “Tapi tetap saja … Lihat keadaannya tadi. Dia terlihat begitu kesakitan, begitu lemah. Bagaimana kalau sesuatu terjadi padanya di perjalanan tadi? Bagaimana jika kita tak lewat di

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD