Hurt 57

1091 Words

"Rama!" Panggilan Ana, ruangan itu terlihat sepi sekali. Mungkin Rama sedang meeting di luar. "Ethan, apa kamu sudah menghubungi Tuan?" tanya Ana pada Ethan. Ethan melihat ponselnya yang memanggil Rama tapi tidak kunjung di angkat. "Saya sedang melakukannya, Nyonya. Tapi Tuan sepertinya sedang sibuk," Jawab Ethan dengan mengakhiri panggilannya. "Baiklah, aku akan keluar sebentar. Aku mau melihat taman, kamu cari Rama ya, bilang kalau aku ada di taman." Ana segera keluar, meninggalkan Ethan yang berdiri menatap tas selempang yang ia yakini pemiliknya berada di dalam. Apa itu Nona Kalista? Ethan menatap pada pintu yang tertutup. Pikirannya mempercayai kalau Rama tidak akan menghianati Ana. Tapi melihat semua itu, Ethan jadi menghela napas bingung. Ia memilih duduk di sopa dan menunggu

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD