Hurt 65

1099 Words

"Ethan, tangan kamu kenapa?" Ana melihat Ethan yang membuka kemejanya dan berteriak pelan, dan mencongkel sendiri peluru yang ada di lengannya itu. Ana gemetar dan ketakutan melihat darah segar yang keluar di sana. "Apa yang terjadi Ethan?" tanya Ana lagi. Ethan hanya melirik beberapa saat, kemudian kembali melanjutkan asksinya. Ia berkeringat begitu banyak karena menahan sakitnya. "Tidak apa-apa!" jawab Ethan singkat. Ia mencongkel dengan wajahnya yang merah, dapat terlihat bagaimana sakitnya yang dirasakan laki-laki itu. Terlihat dari daging merah yang bercampur dengan darah keluar karena pisau lancip yang dilakukannya. Ana meringis dan menutup matanya, kala ia sendiri melihat bagaimana Ethan berteriak dengan airmatanya yang keluar. Namun meski begitu, lelaki itu sama sekali tidak me

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD