Ekstra Part 1

1939 Words

Sudah lebih dari dua menit aku hanya asik memfoto Mas Dhika dan dua malaikat kecil kami yang tidur berderet. Tidak perlu ada tes DNA —ini kalau ada orang kurang kerjaan menunduhku macam-macam— karena mereka seperti kembar tiga. Bedanya, yang satu versi jumbo, yang dua lagi versi sachet. Oke, aku mulai ngawur. Namun, serius. Semakin hari aku merasa kedua anakku semakin mirip Papanya alih-alih mirip Mamanya yang berjuang mati-matian ketika melahirkan. Aku bahkan masih sangat ingat bagaimana detailnya. Ya mulesnya, keringat dinginnya, sampai rasa perih ketika dijahit dan lain-lain. Akan tetapi, semua itu berlalu dengan cepat. Kelebian lahiran normal memang pulih lebih cepat dibanding dengan operasi. Baik Mama atau Mbak Karin sama-sama terheran-heran waktu tahu aku lahiran normal. Mereka m

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD