Sudah hari ketiga Matteo tidak pulang. Dan tidak ada kabar sama sekali. Amelia duduk di sofa panjang ruang tengah penthouse, ponsel di genggamannya. Sejak pagi Amelia menyibukkan diri bersama nenek di dapur, membuat Leila geleng-geleng kepal karena wilayah kekuasaannya seolah diinvasi. “Maaf, Leila. Sekali-kali kamu menikmati waktu istirahat,” kata Amelia, sedikit merasa bersalah. Tapi dia merasa harus melakukan sesuatu untuk menahan gelombang rindu yang diam-diam kian menekan dadanya. Maka mereka berdua pun menyiapkan sarapan untuk semua penghuni penthouse. Nenek yang jadi chef sementara Amelia kebagian membantu menyiapkan bumbu dan bahan-bahan lainnya. Setelah kesibukan itu berakhir, Amelia terkesima, melihat menu Italia yang mereka siapkan. “Tidak sangka nenek punya pengetahuan ban

