Kara mengernyitkan dahinya, tidak mengerti maksud dari ucapan Michael barusan, dan Michael mengerti Kara yang bingung.
“Ke rumahku, dulu kamu bekerja di sana, ‘kan?” Michael mengingatkan.
“Oh. Oke.” Mata Kara mengerjap cepat, masih terbayang keadaan rumah mewah Michael di benaknya, dan mengingat dengan detail sekelilingnya serta bagian dalamnya yang begitu luas dengan beberapa kamar. Itu pertama kali baginya masuk ke dalam rumah mewah dengan segala fasilitas yang mewah, dan dia pun suka tinggal di sana, bekerja merawat anak perempuan yang cantik dan penurut.
Michael mengamati Kara yang sedang mengatur emosinya dan dia berusaha memaklumi. Bagaimanapun, persoalan besar Kara berawal dari rumahnya.
***
Kara sudah berpakaian rapi dengan kemeja krim lengan panjang dipadu rok cokelat di baw
