Bab 161. Kunjungan Hilma

1414 Words

"Zain sangat baik, luar biasa baik. Papa kehilangan pekerjaan dan terlilit banyak hutang. Dia mempekerjakan Papa, melunasi hutang-hutang Papa, Papa menyicil dan dia tidak marah saat Papa menunggak." "Papa masih berutang dengannya?" "Sudah Papa lunaskan sebelum dia meninggal." "Ah, pantas Kara baik, keduaorang tuanya juga baik." "Ya." Ammar masih dengan perasaan sesal dan sedihnya mengingat Zain, apalagi mengingat bayi Kara. "Seandainya Papa bertemu bayi Kara dulu, dia adalah adikmu." "Oh." Freya memegang dadanya yang bergemuruh, membayangkan Kara adalah adiknya di masa lalu pasti hidupnya sedari dulu sangat menyenangkan, dan dia yang tidak kesepian. "Dan dia yang tidak akan mengalami banyak pelecehan," gumam Ammar penuh sesal. Freya ikut merasa penyesalan papanya tentang Kara. "

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD