bc

Kakak Kelas (Bahasa Indonesia)

book_age16+
2.5K
FOLLOW
31.4K
READ
friends to lovers
others
badboy
student
drama
comedy
sweet
like
intro-logo
Blurb

Hidup Pleura berubah total setelah mengenal kakak kelas famous di SMAnya yang bernama Alexander Johnson.

Pleura Samantha si polos yang memiliki segudang prestasi. Hidup tanpa belaian kedua orangtua membuatnya mandiri dan mengerti apa itu kehilangan. Setiap tahun dia selalu mengikuti olimpiade tingkat nasional yang membuat teman-temannya iri padanya. Di hadapan para guru SMA Twilight Pleura disebut anak emas. disisi lain Pleura adalah korban bullying. Semua temannya memusuhinya karena namanya yang aneh "Pleura" dalam artian ipa yang berarti "Cairan limfa!"

Ketika takdir merubah nasib malang Pleura dengan menghadirkan Alexander Johnson sang kakak kelas famous di SMA nya. Kakak kelasnya itu adalah ketua osis, kapten basket, dan juga Badboy pendiri geng Algeonxa, geng terkenal di SMA Twilight.

Namun pertemuan mereka mengundang bencana bagi Pleura. yang membuat Pleura harus masuk ke dalam masalah Alex yang sangat rumit.

Bagaimanakah kisah perjalanan cinta antara Pleura dengan Most wanted school yang berpredikat sebagai bad boy itu?

chap-preview
Free preview
Part 1
Hidup sendiri membuat Pleura mengerti apa itu mandiri dan kehilangan. Pleura Samantha adalah seorang gadis cantik dengan sifatnya yang polos, ceroboh, dan penakut tetapi dia memiliki otak yang cemerlang. Dia adalah salah satu siswi terpintar di sekolahnya. Setiap tahun dia selalu mengharumkan nama SMA Twilight karena segudang prestasinya yang dia salurkan melalui lomba antar sekolah bahkan antar provinsi seperti juara 1 matematika tingkat nasional, juara 1 ips tingkat internasional dan masih banyak lagi. Pleura juga merupakan siswi yang mendapatkan beasiswa dari SD sampai SMa. Namun dibalik semua kesuksesan yang dia raih, Pleura adalah anak yatim piatu. Kedua orangtua nya meninggal saat Pleura masih berumur sepuluh tahun pada kecelakaan pesawat. Kini Pleura hidup tanpa keluarga dan sanak saudara. dia tinggal sendiri di apartemen kecil di dekat kafe Moly yaitu tempat dia bekerja. Tidak hanya itu Pleura juga merupakan korban bullying. Teman-teman sekolahnya selalu mencela serta menghina Pleura karena kecantikannya serta kepintarannya. dan juga menghina namanya. Pleura. Dalam artian ipa yang artinya Cairan limfa! *** Pleura berjalan santai melewati koridor kelas. Tatapan demi tatapan di lewatinya begitu saja. Para penghuni sekolah SMA Twilight itu seperti tidak menyukainya. terkadang Pleura bingung apa salah yang telah dia lakukan? Apakah ini rasanya menjadi orang cantik yang banyak memiliki haters? "Woi cairan limfa!" teriak seorang siswi yang membuat langkah Pleura terhenti. Pleura hanya memandang siswi yang meneriaki namanya itu dengan takut. Siswi itu adalah Jesylin ketua ekskul vokal, sekaligus teman sekelasnya. "Kerjain tugas gue!" perintah Jesylin lalu melempar buku tugasnya tepat di depan wajah cantik Pleura. Pleura hanya diam mendapati perlakuan seperti itu dan mengangguk menuruti apa yang dikatakan Jesylin. "Nanti kalau udah beres, lo taruh di tas gue. Gue mau ngerokok dulu di rooftop." kata Jesylin sambil merogoh saku baju seragamnya mengambil satu buah rokok. Jesylin memang seorang badgirl SMA Twilight yang terkenal sekolah unggul itu. Namun Seunggul-unggulnya SMA favorit pasti SMA itu memiliki murid nakal. Tidak mungkin isinya murid baik-baik semua. Tanpa murid nakal juga sekolah pasti akan terasa sepi. tidak ada yang keluar masuk BK, tidak ada yang berdiri di depan tiang bendera, tidak ada yang merecoki guru dan masih banyak lagi. "Oh, iya hati-hati buka tas gue. Nanti takutnya rusak karena di sentuh sama cairan limfa!" sambung Jesylin lalu pergi meninggalkan pleura. Pleura memandang punggung Jesylin yang sudah pergi. Hidup dengan perlakuan tidak mengenakan memang tidak menyenangkan, tapi bagi Pleura kebahagiaan orang lain lebih dia utamakan. *** Kring....  Bel istirahat berbunyi. Para siswa dan siswi kelas XI IPA 1 berhamburan keluar kelas. Diantara mereka ada yang ke kantin, ke toilet, dan ada juga yang mengunjungi pacarnya terlebih dahulu. Namun itu tidak bagi Pleura. Sekarang dia sedang menuliskan jawaban di buku Jesylin yang membolos kelas tadi karena tengah merokok di rooftop. Berbeda dengan teman-teman sebayanya jika jam istirahat mereka semua pergi ke kantin bersama sahabat-sahabatnya, namun Pleura tidak sama sekali. Dia bahkan tidak memiliki sahabat, teman saja tidak. Di kelas IPA 1 itu dia duduk sendiri, tidak ada satupun teman yang mau menemaninya. "Selesai." ujar Pleura tersenyum senang. Dia pun segera mengumpulkan buku Jesylin yang tertinggal ke ruang guru. Setelah itu Pleura mengambil bekal dari tasnya. Sebelum dia menyantap bekal yang dia buat sendiri, Pleura sudah bersiap mengangkat tangannya untuk berdoa terlebih dahulu. "Bissmillahirrohmanirrohim, allahumma bariklana fiima rozaktana wakina adzabannar." "Amin." celetuk seorang siswi yang bergerombolan di pojok kelas. "Dasar cairan limfa, makan aja berdoa udah kayak anak kecil!" Pleura hanya diam tidak menggubris hinaan dari siswi yang sedang bergerombol itu. Dia tahu pasti dia akan kalah jika beradu mulut dengan mereka. "Woi pleura!" teriak Jesylin yang menggema di sudut kelas. Pleura terdiam. "Lo ngasal-ngasal ya jawabnya?!" ketus Jesylin marah sambil menunjukkan buku matematika yang dikerjakan oleh Pleura. "M-maksudnya?" Pleura tidak mengerti. "Gak usah bacot lo cairan limfa! Ini jelas jelas jawabannya dua pangkat lima perdelapan kenapa lo jawab dua pangkat empat perdelapan?" "O-oh, aku k-keliru J-jesylin." Pleura tak memandang Jesylin karena takut. "Keliru? Gak mungkin siswi yang ikut olimpiade matematika tingkat nasional bisa keliru!" "Eh, apa jangan-jangan lo sengaja nyalahin jawaban gue? Oh udah berani ya lo sama gue?" bentak Jesylin. Para siswa dan siswi kelas IPA 1 itu hanya menatap Jesylin dan Pleura dengan tatapan datar dan acuh tak acuh. Sudah biasa bagi mereka jesylin membentak Pleura kasar. Toh mereka juga suka membentak pleura. "E-enggak aku gak ada niat seperti itu Jesylin" "Lalu ini apa? Nilai matematika gue jadi sembilan yah gara gara lo salah kerjainnya!" "A-aku gak seng..." Plak... Sebuah tamparan mendarat langsung di pipi Pleura. "Berani-beraninya lo jawab perkataan gue!" Jesylin murka lalu beranjak menjambak jambak rambut indah Pleura kencang. "Udah berani ya sekarang?" Jesylin semakin gencar menyiksa Pleura. Bagi Jesylin menyiksa Pleura adalah kegemarannya. "A-au, ampun Jesylin." Pleura  menahan rasa sakit di kepalanya. "Ampun kata lo? Haha gak ada ampun buat lo!" "Jesylin aku mohon." Pleura meneteskan air matanya karena kesakitan. Sehabis menjambak rambut gadis malang itu, Jesylin menendang punggung Pleura yang sudah terduduk lemas di lantai. Brak... Tendangan itu mengenai punggung Pleura. Pleura tidak dapat membalasnya. dia hanya dapat menangis meratapi nasibnya. Sebelum Jesylin menutupi aksi bullying yang dia tunjukkan pada Pleura, Jesylin menutup kamera CCTV di kelas IPA 1!itu dengan lakban berwarna hitam agar tidak dapat terlihat oleh guru maupun security. "Asal lo tau Pleura, lo sekolah di Twilight karena dapat beasiswa bukan karena uang!" "JADI, LO JANGAN SOK SEKOLAH DI TWILIGHT. KARENA LO CUMA ANAK BEASISWA!" ketus Jesylin dengan menekankan setiap kata-katanya. "Ingat pleura, urusan kita belum selesai!" Jesylin meninggalkan Pleura yang masih menangis. Demi apapun, Pleura ingin pulang ke rumah Tuhan. Dia ingin mengadu tentang semua kejadian hidupnya kepada Tuhan dan kedua orangtuanya. Namun sebelum itu tercapai Pleura ingin menjadi orang yang sukses, dia ingin orangtuanya yang sudah berbeda alam dengannya melihat kesuksesannya di dunia. Part 2 sudah tersedia, selamat membaca^^

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Sweetest Diandra

read
70.5K
bc

Skylove (Indonesia)

read
109.3K
bc

Possesive Ghost (INDONESIA)

read
121.3K
bc

Suddenly in Love (Bahasa Indonesia)

read
76.0K
bc

MOVE ON

read
95.1K
bc

Bridesmaid on Duty

read
162.1K
bc

Bastard My Ex Husband

read
383.0K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook