Elang tetap tenang. Dia tidak gentar meskipun nyawanya ada di ujung tanduk. Tidak ada yang bisa membuatnya takut, bagi lelaki itu, berani mengambil misi, itu artinya berani untuk mati. Begitu pula dengan Frans. Mereka bagai satu jiwa dua tubuh. Dengan gerakan serempak, Frans dan Elang memberikan tendangan pada lawan mereka masing-masing dan berhasil membuat senjata mereka terjatuh. Kini giliran Frans dan Elang yang mengacungkan senjata ke arah mereka. DOR! DOR! Bunyi tembakan hampir bersamaan. Frans dan Elang tidak ingin membuang waktu. Mereka juga akan menjadi penghambat lancarnya misi yang sedang mereka jalani. "Fuh! Ayo kita keluar dari sini, Bos!" ucap Frans seraya menarik baju Elang. Membiarkan keempat mayat yang tergeletak menghuni ruangan itu. "Aku terlalu percaya diri hari i