PENDOSA 74

1129 Words

Satu tahun berlalu. Hukum tabur tuai memang benar adanya. Dan aku harap hanya aku yang mendapat hukuman atas dosa yang telah kulakukan bertahun lalu. Jangan Semeru atau pun Alia. Aku ikhlas meski harus hidup dalam keterbatasan karena setelah bangun dari koma, tangan kiriku mengalami kelumpuhan karena kerusakan saraf. Tak apa, aku ikhlas. Hanya saja, mengapa Tuhan justru mengambil Bhumika--pria yang telah menikahiku saat aku masih terbaring koma--sekaligus ayah dari Aliaku? Aku tidak ingat dengan apa yang terjadi sewaktu diriku masih berada di ruang ICU. Yang kuingat, begitu aku membuka mata, Swastika memelukku dengan derai air mata yang terdengar memilukan. Lantas dua hari pasca aku bangun dari koma, Swastika, Ajik Wayan, Bibi Silawarti, Pak Damar dan Kakek Sasonko berkumpul di ruang

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD