PENDOSA 49

1320 Words

Tanggal pernikahanku dan Koh Marcel sudah ditentukan. Tiga bulan setelah kepulanganku dari kediaman orang tua Koh Marcel, aku akan membuka lembaran baru dengan pria bermata sipit itu. Tidak ada acara lamaran atau pertunangan. Kami memutuskan untuk tidak menjalani prosesi tersebut, mengingat jarak tempat tinggal kami yang jauh dan pernikahan kali ini juga bukan lah yang pertama bagi kami berdua. Hari-hariku kulalui seperti biasa. Pagi hingga sore aku bekerja, dan malam harinya kuhabiskan waktuku bersama Alia. Alia sudah kuberitahu, jika Koh Marcel dalam waktu dekat akan menjadi ayahnya. Gadis itu tidak menjawab apa-apa, hanya menatapku dengan tatapan yang tak bisa kuartikan. Sore ini, aku mengajak Alia ke pantai bersama Swastika. Kami bermain pasir di bibir pantai. Pasir-pasir ini dicetak

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD