Eps. 49 Tatapan Tajam

1210 Words

Mahesa terbangun dengan napas sedikit memburu, instingnya segera menyadari sesuatu yang hilang—sisi tempat tidur di sebelahnya kosong. Rasa kantuk langsung sirna, digantikan kecemasan yang menekan dadanya. “Berlian?” panggilnya pelan, namun tak ada jawaban. Ia segera bangkit, melompat turun dari ranjang tanpa alas kaki, langsung meraih kaus dan celana yang tergantung di kursi. Pikirannya sudah membayangkan yang terburuk—apa Berlian keluar sendirian? Apa dia diculik? Apa seseorang membobol rumah? Langkah-langkahnya cepat menyusuri lorong, hingga ia sampai di ruang tengah—dan mendapati Berlian di sana, duduk di depan laptop, mengenakan jaketnya, dengan mata serius menatap layar. Mahesa mengembuskan napas lega. “Ya Tuhan…kukira kamu—” Berlian menoleh, tersenyum tipis. “Aku nggak ke mana-m

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD