Eps. 41 Sepotong Ingatan

1208 Words

Mahesa berdiri sejenak di depan pagar, menatap rumah itu dengan sorot mata penuh teka-teki. Tak ada secuil pun bayangan yang muncul di benaknya—tidak tentang siapa yang tinggal di dalam, atau kenangan apa yang pernah tertinggal di sana. Tapi rasa penasaran mendorong langkahnya. Dia merogoh saku jaket, berharap menemukan sesuatu—dan benar saja, ada sebuah kunci kecil yang selama ini selalu ia bawa, entah kenapa tak pernah ia buang. Dengan sedikit ragu, Mahesa menyelipkan kunci itu ke dalam lubang kunci pagar besi. Klek. Terbuka. Pintu pagar berderit pelan saat didorong. Ia masuk perlahan, melewati jalan setapak menuju pintu utama. Tangannya sempat bergetar saat memutar gagang pintu—namun terkunci. Ia mencoba kunci yang sama, dan pintu itu terbuka. Begitu pintu terbuka, aroma khas rumah la

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD