Sepanjang perjalanan pulang, tidak ada yang bersuara. Beberapa kali terdengar helaan nafas kasar Raila. Ah bahkan gadis itu melempar tatapan tajamnya pada Dani yang masih adem ayem menyetir. Seperti tidak terjadi apa-apa. "Hhh!" Raila membuang nafas sambil mendelik tajam. Dani masih anteng. Bahkan pria itu nampak tenang. "Ekhm, hhh!" Lagi, Raila sengaja mengeraskan suaranya. Nih orang b***k apa gimana ya? Akhirnya Dani menoleh pada Raila. Kaget tentu saja, apalagi saat melihat wajah Raila yang seolah mengajaknya perang. "Kamu kenapa?" tanya Dani dengan wajah tanpa dosa. "Kenapa? Kok malah nanya kenapa sih, Bos?" "Ya iya, kamu kenapa? Saya bertanya karena gak tahu. Kok kamu tiba-tiba kayak istri yang sedang menghukum suaminya sih?" "Apa?" Dasar pria aneh! "Ah atau jangan-jangan kam