Selvi menarik-narik tangan Mia lalu menunjuk ke arah Yuni. Gadis cilik itu berkata, "Kak, oma itu galak banget. Kenapa oma itu di sini, Kak?" Mia spontan membungkam bibir adiknya dengan telapak tangan. Ia menggeleng pada Selvi karena merasakan tatapan Yuni. Ia mencoba tersenyum, tetapi bibirnya kaku sekali. Sama seperti Yuni yang begitu canggung melihat Mia ada di rumah ini lagi. "Mia! Mia, kamu sehat, Nak?" Lain halnya dengan Arman yang kini begitu senang melihat Mia dengan perut buncitnya itu. "Ini orang tua kamu?" Mia tersenyum lebar dan mengangguk pada ayah mertuanya. Ia berdiri untuk menyalami Arman lalu juga Yuni yang menatapnya dengan ekspresi yang tak bisa Mia tebak. "Ehm, iya. Ini orang tua Mia," ujar Wira menjawab. "Mama pasti sudah ketemu sama mereka. Mari duduk di sini." "