bc

Pretty Little Lady

book_age16+
1.9K
FOLLOW
11.9K
READ
possessive
fated
arrogant
independent
prince
princess
royalty/noble
heir/heiress
drama
sweet
like
intro-logo
Blurb

Bagaimana disaat dua insan bertemu? dua duanya adalah seorang player? bagaimana jika mereka malah terjebak dalam drama yang mereka buat sendiri?

chap-preview
Free preview
Prolog
Anathasia Fawn Caroline Wilson, gadis yang baru berumur 20 tahun itu telah tumbuh menjadi puteri baik yang dicintai rakyatnya. Nathasia atau Caroline adalah panggilan akrabnya. Walaupun ada juga yang memanggilnya Princess Anne. Caroline memiliki dua adik yaitu Erick dan Estelle. Adik-adik menggemaskan dengan mata biru bulat mereka. Ketukan di pintunya membuat Caroline menghentikan aktifitas menata rambut coklatnya. "Ya?" Caroline membuka pintu kamarnya didapati seorang pelayan yang menunduk hormat padanya. "Yang Mulia sudah menunggu, princess." Ucap sang pelayan. "Baiklah, aku akan turun sebentar lagi. Terimakasih." Caroline tersenyum sebelum sekali lagi menaut dirinya di cermin dan turun ke ruang makan. ## "Pagi dad, mom." Sapa Caroline sembari mengambil duduk di hadapan ibunya. "Pagi sayang." Jawab Arthur dengan senyum manisnya. Ayahnya itu masih sangat tampan walau usianya bertambah, begitu juga ibunya yang masih sangat cantik di usiannya yang matang. "Pagi adik-adik ku." Caroline mengecup pipi bulat Erick dan Estelle, dua adiknya itu sudah rapi dengan seragan sekolah mereka. "Pagi kak." Jawab keduanya dengan bersamaan. Estelle memiliki rambut coklat terang yang panjangnya menyentuh pinggang, dia akan menjadi anak yang sangat cantik nanti. Dia sangat mirip dengan Katelyn, dan Erick dia memiliki rambut coklat yang lebih terang dari Estelle, mata birunya tajam beda dengan Estelle yang matanya meneduhkan. Erick adalah cerminan dari Arthur. Sementara Caroline, gadis ini memiliki semua yang ada di orang tuanya. Wajahnya cantik perpaduan dari kedua orang tuanya, matanya tajam seperti Arthur. Rambutnya coklat seperti Katelyn, dan dagunya membelah seperti Arthur. Bahkan kecantikannya membuat semua mata dunia tertuju padanya, dan Caroline pernah mengencani beberapa pria. Mulai dari model, aktor, pengusaha, bahkan pangeran dari negara lain. "Makanlah sarapan mu dan bersiaplah." Ucap Katelyn. "Bersiap? Memang kami akan kemana, mom?" Tanya Caroline dengan nada antusias yang disembunyikan dibalik sifat tenangnya. "Ganti pertanyaan mu sayang, 'Memang aku mau kemana, mom?' " Sahut Arthur yang mulai mengiris roti telur kesukaannya. Caroline menautkan alis sempurnanya. Seingatnya dia tidak memiliki jadwal kunjungan kemana pun hari ini. "Oh sayang, kau yang akan berjalan-jalan. Bukan kami." Jawab Katelyn dengan nada penyesalan. "Kau akan ke Amsterdam siang ini, kak." Celetuk Erick dengan acuh, anak ini benar-benar cerminan diri Arthur. Caroline membulatkan matanya penuh, seharusnya hari ini adalah hari tenangnya. Dia bisa memanjakan dirinya di spa atau membaca bukunya dengan secangkir teh dan kue manis. "Apa?!" Serunya yang langsung ditimpali tatapan penuh peringatan oleh Katelyn. Langsung Caroline berdehem menetralkan suaranya. "Kenapa mendadak seperti ini, mom? Dad?" Tanya Caroline. "Hari ini ayah mu harus menemui kakek, sayang. Sementara itu aku tidak dapat melakukan kunjungan tanpa ayah mu." Arthur menatap putrinya dengan sayang. Caroline memang sangat kesal tapi berkat Amanda pengawas tata kramanya, dia bisa menyembunyikan kekesalannya dibalik ketenangannya. "Baik dad." Caroline mengagguk setuju dengan senyum manisnya, walau hatinya menggerutu. "Bergegaslah sayang, aku akan menyuruh Marie membantu mu." Caroline kembali mengagguk menanggapi ucapan Katelyn. ## Caroline menyapukan bedak pada wajahnya dan menatap refleksi pada cerminnya, nyatanya menjadi seorang puteri tidak seenak yang dibayangkan orang-orang. Dia harus siap kapanpun jika harus melakukan kunjungan kerajaan seperti sekarang. "Kau sudah siap, sayang?" Katelyn muncul dari balik pintu kamarnya. "Sudah, mom." Caroline berjalan menghampiri ibunya. "Mike yang akan mengantar mu sayang, aku harus menjemput adik mu." Mereka berjalan ke halaman dengan beriringan sementara Mike membantu membawakan koper milik Caroline. "Oh ya, seperti biasa Tuan Archer yang menangani penerbangan ini." Tambah Katelyn. Billy Archer adalah seorang pengusaha maskapai penerbangan yang sudah lama dipercaya kerajaan untuk mengantar anggota kerajaan untuk melakukan tour tugas mereka, dan pesawat pribadi milik Caroline merupakan keluaran dari perusahaan milik Billy Archer.   "Ya mom, baiklah aku harus berangkat." Caroline mengecup pipi Katelyn dan memeluk ibunya dengan sayang. Katelyn balas memeluk putrinya, “selamat bertugas.” Ucapnya yang ditanggapi anggukan oleh putrinya ## Caroline turun dari mobilnya sembari merapihkan dress yang dipakainya, di depannya terhampar karpet merah untuknya yang berakhir di depan tangga pesawatnya. Caroline menaiki tangga pesawat pribadinya, dia tidak sendirian melainkan bersama empat orang yang ditugaskan ayahnya untuk menjaganya. "Your highness." Sang pilot dan co-pilot serta beberapa pramugari menyambutnya dengan ramah, sembari menunduk hormat. Caroline hanya menjawabnya dengan senyum manisnya. Caroline mengambil duduk dengan tenang. "Bersiaplah princess, ini akan segera di mulai." Bisiknya. ##          

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

JODOH SPESIAL CEO JUDES

read
288.7K
bc

Married With My Childhood Friend

read
43.8K
bc

GADIS PELAYAN TUAN MUDA

read
465.1K
bc

Nikah Kontrak dengan Cinta Pertama (Indonesia)

read
450.8K
bc

Bukan Cinta Pertama

read
52.4K
bc

Kupu Kupu Kertas#sequel BraveHeart

read
44.1K
bc

Satu Jam Saja

read
593.4K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook