Hari ketiga, tubuhnya benar-benar sakit karena tali yang melilitnya. Siang ini Ratzel tengah pergi, tapi pria itu tidak melepas ikatannya. "Dasar pria kurang ajar, kau fikir diri mu siapa?" Caci Caroline senari dengan susah payah dia menuruni tangga agar tidak jatuh tergelincir. Merasakan rumah ini begitu sepi sebuah ide brilian muncul. "Aku akan kabur." Dengan segera Caroline berjalan ke dapur untuk mencari pisau. "Ok, ayo lakukan ini." Caroline memegang pisau itu ditangannya, dengan hati-hati dia posisikan pisau itu agar tidak menggoresnya. "Ayo, sedikit lagi." Kalimat adalah penyemangatnya, hingga akhirnya tali yang mengikatnya terlepas. "Yap, pintar. Aw." Caroline mengusap lengannya yang tergores pisau tajam itu. Dia segera pergi menuju ke pintu utama, tapi langkahnya terhenti k