Bab 78. Serba Salah

1009 Words

“Lah, kenapa saya yang disalahkan? Bukannya tadi saya udah kasih saran buat beli mangga di—” “Arrghh, udah diam-diam. Mulutmu bau comberan! Cepat bawa aku ke kamar, jangan ngoceh aja!” titah Davian kesal mendengar ceramah tak bermanfaat dari asistennya sendiri. “Dishh, Tuan gimana sih, katanya mulut saya bau comberan, tapi malah minta tolong. Nggak konsisten jadi orang,” cibir Roy. “Kau berani mencibirku?” Mata Davian mulai memberikan tatapan tajam bagaikan elang yang akan menangkap mangsanya. “Ehh, heheh … ampun, Tuan, ampun. Ya, ya, saya bantuin, nih. Ay—-” “Nggak jadi, udah minggir sana!” pinta Davian membuat Roy yang sudah berniat untuk membantunya menjadi kesal. “Astaga, Tuan maunya apa sih, bikin pusing aja!” bentak Roy tak sengaja. “Lancang sekali kau membentakku, hahh! Dasar

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD