Bertahan Dengan Luka

1234 Words

Senja berjalan dengan langkah tak pasti, pandangannya kosong karena banyak beban pikiran yang ada di benaknya. Semakin keras ia berpikir, justru membuat kepalanya pusing. Ia mencoba berhenti, tapi matanya sangat gelap dan seperti kebingungan sendiri. "Davian," panggil Senja, mencoba mencari pegangan karena pandangannya tidak jelas. Senja tidak tahu pasti, sepertinya penyakitnya kambuh kembali karena kepalanya terasa sangat pusing disertai nyeri di perutnya. Ia juga merasa kebingungan dan melangkah tanpa arah. "Davian!" Senja memanggil nama pria itu lagi, namun tak ada sahutan membuat air mata Senja meleleh begitu saja. "Davian!" Sekali lagi Senja berteriak memanggil nama suaminya, tapi tetap saja tak ada sahutan hingga pandangannya semakin kabur dan tubuhnya tiba-tiba lemas begitu sa

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD