Senja masih terus tersenyum manis saat Bianca berada di ruangan suaminya. Namun, begitu wanita itu pergi dirinya langsung mendorong Davian dan menjauhkan dirinya. Ekspresinya terlihat sangat muak dan kesal sekali.
"Sayang–"
"Jangan memanggilku, Sayang. Kamu benar-benar keterlaluan ya? Baru juga masuk ke kantor, tapi udah ada cewek yang apel. Udah lupa kalau punya istri dan mau punya anak?" Segala omelan yang sejak tadi tertahan di bibir Senja langsung meluncur tanpa bisa dijeda. Wanita itu sudah tak tahan ingin memaki suaminya yang berani memasukan wanita lain ke ruangannya.
Davian menahan napasnya, sepertinya hari ini akan terasa berat baginya. Ia harus tenang dan perlahan-lahan mendekati istrinya, mencoba meraih tangan wanita itu dengan lembut.
"Apaan sih? Nggak usah pegang-pegang, a
