Bab 82. Bocil Rusuh

1261 Words

Pagi hari tepatnya di hari Minggu. Davian dan Senja sedang menikmati cemilan sambil menonton televisi. Mereka tertawa tertawa bersama dengan wajah bahagia. Akan tetapi, kebahagiaan itu pun memudar saat seseorang datang mengejutkan mereka berdua dan berdiri tepat di belakang sofa sambil melipat kedua tangan. “Ekhem … kayanya happy banget sampai aku datang kalian tidak tahu,” ucapnya membuat Davian dan Senja menoleh ke arah belakang secara bersamaan. “Bianca?” Senja dan Davian refleks berdiri dalam kondisi bola mata hampir keluar. Sementara Bianca cuma menatap sinis ke arah Senja dan beralih melihat ketampanan Davian yang tak bisa dilupakan. “Kenapa kamu nikah tidak bilang-bilang padaku, Kak? Apakah aku tidak sepenting itu untukmu? Jahat!” tutur Bianca kesal. “Apa urusanmu ingin ta

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD