Davian tentu saja sangat terkejut dengan permintaan yang terlontar dari bibir sang istri. Pria itu memegang erat lengan kecil itu berharap bisa melampiaskan perasaannya.
"Kamu ini bicara apa? Hubungan apa yang akan diakhiri? Kita sudah bahagia, setelah semua hal telah kita lewati, kenapa kamu jadi seperti ini?" ujar Davian mencoba tenang agar tidak memperkeruh suasana.
"Memang sudah banyak hal yang kita lewati. Sudah banyak juga luka dan air mata yang selama ini aku rasakan, Davian. Untuk kali ini saja, aku mohon lepaskan aku," ucap Senja dengan penuh emosi, suaranya terdengar keras tapi matanya tidak bisa membohongi perasaannya.
Davian menggelengkan kepalanya dengan cepat, cengkramannya kian erat dan penuh perasaan. "Tidak, sampai mati pun aku tidak akan melepaskanmu, Senja. Aku mungki
