Bab 35 – Luka yang Masih Terbuka

841 Words

Hari-hari setelah kepergian Arka terasa bagai mimpi buruk yang tak kunjung usai. Rumah itu kini sunyi, terlalu sunyi. Tidak ada lagi suara langkah kaki Arka, tidak ada lagi tawa renyahnya ketika bermain dengan Kayla, tidak ada lagi senyum hangat yang membuat segalanya terasa baik-baik saja. Setiap sudut rumah menyimpan kenangan. Kursi di ruang tamu tempat Arka biasa duduk membaca, gelas kopi yang masih tersimpan di rak, bahkan kemeja yang belum sempat disetrika Nayla—semuanya menjadi saksi bisu dari kehidupan yang pernah mereka jalani bersama. Nayla sering mendapati dirinya termenung, menatap kosong ke arah pintu, seolah masih menunggu Arka pulang. Saat malam, ia kerap terbangun dengan perasaan seperti mendengar suara suaminya memanggil, hanya untuk sadar bahwa itu hanyalah ilusi. Kayla

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD