Bab 22 – Rahasia yang Hampir Terbongkar

1130 Words

Pagi itu, langit tampak mendung. Hujan semalam menyisakan aroma tanah basah yang menyelimuti halaman rumah Nayla. Ia berdiri di dapur, menyiapkan sarapan untuk Kayla yang masih terlelap di kamarnya. Tangannya sibuk mengiris roti, tetapi pikirannya melayang entah ke mana. Pesan singkat dari Arka semalam masih menempel di layar ponselnya: “Aku sibuk sekali. Maaf kalau jarang kabar. Jaga dirimu dan Kayla.” Singkat. Hambar. Jauh berbeda dari Arka yang dulu selalu menuliskan kata-kata panjang penuh perhatian. Nayla menggenggam ponselnya erat, menahan perasaan yang campur aduk. “Apa sebenarnya yang kamu sembunyikan dariku, Arka?” gumamnya lirih. Belum sempat ia hanyut lebih jauh dalam pikirannya, suara bel rumah berbunyi. Nayla menoleh cepat, sedikit terkejut. Pagi-pagi begini, siapa yang da

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD