"Bagaimana dengan Wira?". Bara menarik nafas, kembali memandang ibunya "Wira harus mengetahui hal ini. Saya tidak ingin masalah ini berlarut-larut". "Sebaiknya kalian tunggu disini, selesaikan masalah kalian dengan kepala terbuka. Papa tidak ikut campur urusan kalian. Apapun keputusan kalian papa terima" ucap Ayah. Ayah melirik Maya disana. Wanita itu hanya diam, wanita cantik itu telah mencuri hati kedua putranya. Ia akui bahwa Maya bukan jenis wanita sembarangan, wanita itu mandiri, dewasa dan wajahnya cantik. Tidak heran kedua putranya mencintai karakter wanita seperti Maya. Ayah melangkah mendekati Maya, ia menatap wajah cantik itu. "Kamu mencintai Bara?" Tanya Ayah. "Iya, saya mencintai Bara" ucap Maya. "Bagaimana dengan Wira, apakah kamu mencintanya juga?" Maya memberanikan di