BAB 23

858 Words

Maya berjalan kearah tangga, sambil memantau sampai situasi aman, hingga tidak ada yang melihat dirinya. Maya berlari ke taman belakang menuju kandang pusy. Maya mendekati kandang itu, dan lalu menggendong kucing itu. "Hay Pusy, kamu semakin gemuk saja". Kucing itu menggeliat di tubuhnya. Maya mengelus tubuh kucing itu dipangkuannya. Bara tersenyum menatap Maya dibawa sana yang sedang memegang kucing kesayangan dirumah ini. Maya membalas tatapannya dari bawah sana, dan tersenyum kepadanya. Bara tidak percaya apa yang dilakukannya saat ini. Mungkin dikarenakan takut ketahuan makanya harus sembunyi-sembunyi seperti ini, hal ini menciptakan ketegangan dimana ada rasa sensasi tersendiri bagi dirinya. Meneganggkan sekaligus menciptakan keseruan yang tidak pernah ia dapat dari manapun. Sedet

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD