"Papa". Bara lalu beranjak dari duduknya. Bara mencoba tenang. Sementara Maya hanya diam, ia sama sekali tidak berani menatap kedua orang tua Bara. Maya sudah seperti wanita yang ketahuan selingkuh dari orang tuanya. "Ya, kami baru saja makan malam. Saya tidak sengaja bertemu Maya di jalan tadi. Saya memberinya tumpangan dan lalu mengajaknya makan disini" ucap Bara mencoba menjelaskan. Ayah melirik Maya, wanita itu masih berpakaian lengkap serta tas kerjanya. Ayah tersenyum menatap Maya, ia sama sekali tidak menaruh curiga kepada calon menantunya itu. Tapi terlihat jelas pada putra sulungnya Bara. Ia sudah mengenal putranya itu dari lahir, ia tahu pria itu berbohong kepadanya, karena ketika ia berkata tidak melihat matanya. "Papa dan mama kenapa ada disini" tanya Bara. "Ada acara nos