BAB 35

869 Words

Maya terdiam ketika ia menatap sepasang mata tajam, itu tepat di depan pintu kostnya dengan posisi melipat tangan didada. Dengan cepat Maya menutup pintu lagi. Kaki kiri itu tidak kalah cepat, mencegah pintu itu terkunci. "Sial !" Gerutu Maya. "Pergilah, saya tidak ingin melihat kamu" ucap Maya, ia memberanikan diri menatap laki-laki itu. "Kita perlu bicara". "Tidak ada yang perlu kita bicarakan, dan saya tidak ingin melihat kamu lagi" Maya kembali berusaha menutup pintu itu, tapi kaki itu masih menghalangi hendel pintu. "Lepaskan kaki kamu, saya tidak menerima tamu laki-laki seperti kamu" Maya kembali berucap. Bara tidak peduli sang pemilik kost tidak mengijinkannya masuk. Bara dengan cepat memperlebar daun pintu dengan tangannya. Sehinga tubuh Maya mundur kebelakang, Bara lalu mela

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD