Perjanjian Pernikahan

1142 Words

Mata Kaizen menyipit, tatapannya tajam namun ada senyum yang nyaris mengejek di sudut bibirnya. Sea merasa seolah ditelanjangi oleh sorotan itu, membuat seluruh kegelisahannya terlihat jelas. “Kenapa? Kau tidak ingat? Padahal malam itu, kau mendorongku cukup keras.” Sea menggigit bibirnya, perasaan berdebar campur aduk. Jika itu kejadian saat kesuciannya direnggut, tentu saja ia ingat. Tapi bukan itu yang ia ingin ketahui. “Aku tidak bertanya itu, tapi soal bagaimana aku ada di sana, bersama dengan Anda!” “Lalu, apa yang bisa kau ingat?” Kaizen bersedekap, matanya berkedip menggoda. Oh s**t! Sea tidak bisa mengalihkan tatapannya dari Kaizen. Pria itu benar-benar mempesona sekarang. Mata yang selalu terlihat tajam, kini malah tampil menggoda di depannya. Susah payah dia menelan sal

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD