Natasya tergolek lemas, ini sudah kedua kalinya dia mencapai puncak. Nikmat. Dia mengakui Kaizen cukup pandai memanjakan wanita, padahal hanya permainan jari dan lidah. “Hei! Wait! Biarkan aku tarik napas sebentar!” Ronta Natasya ketika pria itu menarik pinggangnya dengan brutal. Dan tanpa aba-aba, senjatanya melesak jauh. “Aaahhhh … punyamu besar! Pelan sedikit!” Pria itu tidak menanggapi, dia langsung menyentakkan tubuhnya. “Ouch f**k!” Natasya dibuat tak berkutik. Kejantanan pria itu melesak jauh ke dalam sana dengan nikmatnya. Sayangnya, dasi yang menutupi mata membuat dia tidak bisa melihat ekspresi nikmat pria itu. Tapi tidak masalah, yang penting, tujuannya tidur dengan Kaizen tercapai. Satu tangannya memegang gumpalan daging di dadanya, meremas dan memainkannya. Sedang tanga