Adam mengusap punggung Adis dengan lembut. Dikecup puncak kepala Adis sambil memejamkan mata. Ditempelkan pipi ke kepala Adis. "Masa lalumu memang milikmu, begitupun dengan masa laluku. Tapi, aku ingin kita mulai semua dengan saling terbuka." "Tadi sudah saling terbuka. Abang buka baju, Adis buka baju." Wajah Adis mendongak, Adam shock mendengar sahutan Adis. "Bukan itu maksudku, Adis Arinda Kamila!" Adam menarik puncak hidung Adis dengan gemas. "Sengaja ya, pura-pura tidak paham maksudku?" "Sakit!" Adis memukul lengan Adam yang menarik puncak hidungnya. "Kamu selalu saja membuat aku kesal. Kamu pasti mengerti apa yang aku maksud dengan terbuka." "Abang sudah tahu tentang Koko dari Mas Awan. Apa lagi yang Abang ingin tahu? Aku belum tahu apapun tentang Ammanya Rara. Cuma tahu dia m