Bab 92

1839 Words

Nadira masih duduk dengan tenang di hadapan Frans Demario, ekspresinya tidak menunjukkan sedikitpun kegugupan meskipun udara di ruangan itu terasa berat. Dia tahu bahwa saat ini dia berada di bawah sorotan, dan setiap kata yang dia ucapkan bisa membawa dampak besar. Frans Demario, yang duduk tegak di kursinya, menatap Nadira dengan tatapan penuh amarah. Suara rendah dan dinginnya memecah keheningan, “Rupanya kamu masuk ke Demario Group dengan motivasi terselubung, Nona Rodin?” Nadira menatap balik tanpa ragu, dia memperlihatkan ekspresi tidak mengerti. “Oh, apa maksudnya, Tuan Demario?” suaranya tenang, namun penuh kehati-hatian. Frans menghela napas pelan, tetapi tetap menatap Nadira dengan tatapan yang menusuk. “Kamu bekerja untuk Yehuda Demario?” tanyanya, nadanya menuduh, seakan sud

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD