Naomi Demario menggenggam tangan Yehuda erat. Jemarinya yang kurus dan sedikit bergetar merasakan kehangatan dari putranya—anak yang dulu direnggut darinya, yang selama ini ia pikir telah mengalami penderitaan seorang diri. Tapi kini, di hadapannya berdiri seorang pria dewasa yang kuat. Mata Naomi memerhatikan setiap detail wajah Yehuda, garis rahangnya yang tegas, sorot matanya yang tajam, dan sentuhan lembut yang tetap ia miliki sebagai putranya. "Kau sudah tumbuh begitu besar," suaranya bergetar, matanya berkaca-kaca. "Kuat… lebih kuat dari yang pernah Ibu bayangkan." Yehuda tersenyum kecil, menggenggam tangan ibunya lebih erat. "Aku bertahan, Bu. Aku berjanji pada diri sendiri bahwa aku harus bertahan untuk bisa menemukan Ibu kembali." Air mata jatuh di pipi Naomi, tapi kali ini bu
Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books


