Bab 67

1820 Words

Perjumpaan dengan pamannya tadi siang meninggalkan perasaan yang bercampur aduk dalam diri Nadira. Meski sudah berlalu enam belas tahun, luka dari kehilangan kedua orang tuanya masih menganga dalam hatinya. Ia menatap layar komputer di depannya dengan pandangan yang mulai kabur oleh air mata yang tertahan, tak kuasa meredam kesedihan. Paman yang baru saja menemuinya setelah sekian lama tidak mempedulikannya, mengungkapkan sesuatu yang mengejutkan—bahwa kecelakaan tragis yang merenggut nyawa kedua orang tuanya bukanlah sebuah kebetulan, melainkan sebuah rekayasa. Nadira menghela napas panjang, tetap mencoba meredam gelombang emosi yang mendesak keluar. Selama bertahun-tahun, ia telah berusaha melupakan kecelakaan itu, menerima bahwa para pelaku berhasil lolos dari jerat hukum karena c

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD